Pertandingan Momen Ketika Timnas Irak Berubah Jadi Guling-guling FC. Bukan karena jumlah gol, melainkan aksi teatrikal pemain Irak yang membuat warganet menjuluki mereka sebagai “Guling-guling FC.” Momen-momen itu bukan hanya mengundang tawa, tapi juga rasa kesal bagi para pendukung Garuda yang menilai permainan lawan terlalu berlebihan dalam menjaga keunggulan.
Read More : Naver Sports Volleyball Live
Selain itu, kejadian ini menjadi bahan perbincangan di media sosial dan forum bola internasional. Banyak penggemar menilai, alih-alih menjaga sportivitas, Irak justru menggunakan waktu tambahan untuk memperlambat tempo permainan dengan cara yang tidak sportif. Di sisi lain, Timnas Indonesia tetap berusaha tampil fokus dan menekan hingga peluit akhir dibunyikan.
Baca Juga : Sejarah PSM Makassar Team Berjulukan Ayam Jantan Dari Timur
1. Drama Cedera Mendadak di Menit ke-85
Momen pertama terjadi ketika salah satu pemain Irak tiba-tiba terjatuh tanpa kontak berarti. Pertandingan pun terhenti hampir dua menit karena sang pemain berguling sambil memegang kaki kirinya. Padahal, dalam tayangan ulang, tidak terlihat ada benturan keras dari pemain Indonesia.
Aksi ini memancing reaksi para suporter di stadion yang bersorak dengan nada protes. Bahkan komentator internasional pun sempat menyindir, “Mungkin dia perlu Oscar untuk akting ini.” Fenomena seperti ini memang kerap terjadi di sepak bola Asia, Momen Ketika Timnas Irak Berubah Jadi Guling-guling FC di mana tim yang unggul memilih bermain aman dengan memperlambat waktu.
“ Dalam sepak bola modern, strategi time wasting bukan hal baru. Tapi ketika dilakukan secara berlebihan, justru menghilangkan esensi permainan,” ujar pengamat bola nasional.
2. Kiper Irak Terbaring Lebih dari 3 Menit
Beberapa menit setelah drama pertama, giliran penjaga gawang Irak yang menjadi pusat perhatian. Setelah menyelamatkan bola dari sepakan Marselino, sang kiper tiba-tiba jatuh dan meminta perawatan medis. Namun anehnya, setelah mendapat semprotan ajaib dari tim medis, ia langsung bangkit dengan ekspresi segar.
Momen ini membuat warganet menandai video tersebut dengan berbagai meme, menjuluki Irak sebagai “Guling-guling FC.” Di Twitter (X), ribuan komentar muncul dengan nada sarkastik, menyindir cara mereka memperlambat laga.
Selain itu, beberapa media luar negeri seperti ESPN Asia juga menyoroti insiden ini dengan headline lucu: “Iraq Goes Full Drama Mode Against Indonesia.”
3. Dua Pemain Irak Berguling Bersamaan
Tak berhenti di situ, momen ketiga justru paling absurd. Dua pemain Irak tiba-tiba tumbang bersamaan di menit 89. Wasit sempat menghentikan laga untuk memastikan kondisi mereka, namun tayangan ulang menunjukkan tidak ada kontak langsung sama sekali.
Pemain Indonesia seperti Pratama Arhan dan Jordi Amat terlihat kesal, bahkan sampai menepuk tangan ke arah wasit sebagai bentuk protes. Aksi ini membuat permainan terhenti lebih dari empat menit sebelum tambahan waktu diumumkan.
Di sisi lain, pelatih Shin Tae-yong tampak menahan emosi di pinggir lapangan. “Kita tetap harus bermain fair play,” ujarnya setelah pertandingan, menegaskan pentingnya menjaga fokus meski lawan berusaha mengulur waktu.
4. Waktu Tambahan yang Berubah Jadi Akting
Menjelang akhir laga, waktu tambahan lima menit berubah menjadi ajang teatrikal. Setiap kali Indonesia menguasai bola dan mulai menekan, satu atau dua pemain Irak langsung jatuh. Dalam total, pertandingan yang seharusnya berlangsung 90 menit berubah menjadi lebih dari 100 menit dengan jeda cedera palsu yang berkali-kali.
Para pendukung di stadion mulai bersorak “boo” setiap kali pemain Irak terguling. Bahkan media lokal menjadikan hal ini sebagai headline dengan nada satire. Meski begitu, Indonesia tetap mendapatkan banyak pujian karena tetap bermain menyerang dan disiplin hingga akhir pertandingan.
Respons Netizen dan Penggemar Sepak Bola
Pasca-pertandingan, tagar #GulingGulingFC menjadi trending di media sosial. Banyak warganet yang menyindir perilaku tidak sportif Irak. Beberapa fans bahkan mengedit video kompilasi aksi guling tersebut dengan lagu-lagu lucu seperti “Cinta Dalam Hati.”
Read More : Fc Osaka
Tambakbet, salah satu platform komunitas sepak bola digital, juga menyoroti hal ini dalam forum diskusinya. Mereka menekankan bahwa gaya bermain seperti itu bukan hanya merugikan lawan, tapi juga mencoreng citra sepak bola Asia. Di sisi lain, mereka memuji mental pemain Indonesia yang tetap fokus tanpa terpancing emosi.
Lebih lanjut, media Vietnam dan Malaysia ikut membahas hal ini dengan nada campur antara heran dan geli. “Sulit percaya tim sekelas Irak bermain seperti itu,” tulis salah satu portal Vietnam Sport.
Pelajaran dari Pertandingan Indonesia vs Irak
Walau hasil akhir tidak berpihak pada Garuda, pertandingan ini membawa pelajaran penting. Mental dan semangat juang Indonesia menunjukkan kematangan luar biasa di bawah asuhan Shin Tae-yong. Mereka tidak mudah goyah, meski lawan mencoba berbagai cara non-teknis untuk menghambat.
Selain itu, dari sudut pandang taktik, Timnas Indonesia mulai menunjukkan progres signifikan. Kombinasi lini tengah yang dinamis dan pertahanan yang solid membuktikan bahwa skuad Garuda sudah tidak bisa diremehkan lagi di kancah Asia.
Kesimpulan
Pertandingan antara Indonesia dan Irak bukan hanya soal skor akhir, tapi juga tentang bagaimana sportivitas diuji di lapangan. Aksi “guling-guling” para pemain Irak mungkin membuat banyak orang geleng kepala, namun justru memperlihatkan bahwa semangat Garuda tetap berkobar hingga peluit terakhir.
Tambakbet mengingatkan bahwa dalam sepak bola, kemenangan sejati bukan hanya soal angka di papan skor, tapi tentang menjaga integritas dan bermain dengan hati. Seperti kata Shin Tae-yong, “Kita akan terus berjuang, karena sepak bola tidak berhenti di satu pertandingan saja.”
FAQ Schema Friendly
1. Apa yang membuat laga Indonesia vs Irak jadi sorotan?
Karena aksi pemain Irak yang sering berguling di lapangan untuk mengulur waktu, sehingga dijuluki “Guling-guling FC.”
2. Apakah Indonesia tampil baik di laga ini?
Ya, meskipun hasilnya tidak maksimal, performa tim menunjukkan peningkatan signifikan di semua lini.
3. Bagaimana reaksi Shin Tae-yong?
Shin tetap tenang dan fokus, menyampaikan bahwa Indonesia harus tetap bermain fair play.
4. Mengapa aksi Irak dianggap tidak sportif?
Karena mereka sengaja memperlambat tempo permainan melalui akting cedera berulang-ulang.
5. Apa pelajaran dari laga ini?
Sportivitas dan konsistensi mental menjadi kunci agar Indonesia bisa lebih kuat menghadapi lawan-lawan Asia lainnya.